Ok, got this from my elder brother and thought I'd put it here for the benefit of anyone who haps upon my blog. Honestly, it is from him...much unlike a previous posting. Ooops! :) Only thing, I don't think the Arabic script would turn out right.
MUSIBAH MEMBAWA BERKAT
TERJEMAHAN :
Dari Abi Sa'id Al Khudry dan dari Abi Hurairah (mereka berkata), dari Nabi s.a.w. sabdanya : "Apa saja yang menimpa orang Islam seperti kepayahan, penderitaan, kekecewaan, dukacita, gangguan dan tekanan batin, hatta duri yang mengenainya, melainkan pastilah Allah menghapus dosa-dosa kesalahannya (dengan sebab-sebab hal tersebut)"
(Hadis Sahih Riwayat Imam Bukhari)
SYARAH AL HADIS :
Sabda Nabi s.a.w. dalam hadis yang kita bahas ini dengan jelas menunjukkan bahawa seorang Islam akan dihapus dosa-dosanya atau kesalahannya disebabkan adanya musibah yang menimpanya, seperti payah, penderitaan, kekecewaan, dukacita, gangguan, tekanan batin dan gangguan fikiran yang memberatkannya, hatta terkena duri sekali pun. Bahkan di dalam riwayat yang lain juga dari Imam Bukhari dikatakan :
"Terkena duri atau yang lebih kecil daripadanya".
Penderitaan yang dapar membawa berkat (kebaikan) bagi orang yang di timpa musibah itu ialah jika ia sabar (tabah) menerimanya dan tidak keluar daripada landasan Islam. lni sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah s.a.w. :
Ertinya: Dari Shuhaib r.a. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: "Sungguh menakjubkan (keadaan) urusan orang mukmin, semua urusannya itu baik, dan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun selain orang mukmin. Apabila ia mendapat sesuatu yang menggembirakan maka ia bersyukur, maka hal itu baik baginya. Dan apabila sesuatu yang mudharat menimpanya lalu ia bersabar, maka hal itu juga baik baginya".
(Hadis Riwayat Imam Muslim)
BESAR KECILNYA GANJARAN :
Dikatakan sesuatu itu musibah jika hal itu berlaku atau terjadi dengan tidak disengaja. Apabila disengaja mencari-cari penderitaan maka ia bukan lagi dinamakan musibah. Dan sengaja mencari penderitaan itu bukan sikap muslim, kerana setiap muslim wajib menjaga semua yang berguna dan yang bermanfaat seperti akal, keturunan, rohani, jasmani, harta, dan yang paling utama sekali ia menjaga agamanya.
Dan dalam penjagaan dan kewaspadaan muslim itu, lalu datang musibah menimpanya. Maka timbullah di sini keadilan Allah terhadapnya iaitu dengan mengurniakan pahala baginya ataupun penghapusan dosa daripadanya. Dan kurnia tersebut, apakah dalam bentuk pahala ataupun penghapusan dosa itu diukur menurut berat ringannya musibah yang menimpa dan dirasakan oleh orang yang mengalaminya.
lni sebagaimana riwayat :
Ertinya: Dari Abdullah (Ibnu Mas'ud) r.a. (ia berkata): Aku mendatangi Nabi s.a.w. pada waktu baginda sakit dan baginda dalam keadaan menderita yang hebat. Dan aku berkata : Sesungguhnya tuan benar-benar terkena penderitaan yang hebat. Aku berkata (lagi): Sesungguhnya dalam hal itu tuan benar-benar telah mendapat dua ganjaran. Lalu bagindapun menjawab: "Sudah tentu, (dan) tidak ada seorang muslim pun yang ditimpakan padanya gangguan (sakit), melainkan pastilah Allah menggugurkan kesalahannya seperti halnya berguguran daun-daun (dari) pohon".
(Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)
CARA MENIMBULKAN SIFAT SABAR :
Di antara cara untuk menimbulkan sifat sabar ialah dengan mengucapkan kalimah istirjaa' iaitu kalimah :
Ertinya: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya hanya kepada-Nya-lah kami akan kembali"
Kalimah istirjaa' ini hendaklah diucapkan dengan sepenuh hati sehingga maknanya benar-benar meresap dan menggugah kesedaran dan selanjutnya akan menimbulkan kesabaran yang mendalam dan tulus ikhlas kepada Allah S.WT. lstirjaa' adalah pernyataan kembali kepada Allah. Kalau seseorang menyedari bahawa dirinya adalah milik Allah, apalagi terhadap apa yang dimilikinya, seperti : suaminya atau isterinya, anak-anaknya, ibu bapanya, keluarganya, harta bendanya dan lain-lain. Pokoknya semuanya adalah milik Allah S.W.T.
Dan dengan meresapkan pengertian yang dikandung oleh istirjaa', maka akan timbullah kesedaran bahawa apa saja yang dia miliki selama ini sebenarnya secara hakikatnya bukanlah miliknya, bahkan dirinya sendiri pun bukan miliknya. Selanjutnya dengan istirjaa' bukan saja menimbulkan kesabaran malahan lebih dari itu ia akan memperoleh berkat, rahmat dan hidayah Allah S.W.T. lni sebagaimana firman Allah S.W.T. :
"Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (155) (iaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: "Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun". (156) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk". (157)
(AI Baqarah 2: 155-157)
KESIMPULAN :
1. Musibah yang menimpa orang Islam itu boleh mendatangkan kebaikan untuknya iaitu mendapat pahala atau dihapuskan dosa-dosanya.
2. Musibah yang boleh membuahkan kebaikan bagi orang yang ditimpa itu ialah apabila musibah itu menimpanya tanpa disengaja dan ia menerimanya dengan sabar serta tidak terkeluar dari landasan yang telah ditetapkan oleh agama.
3. Besar kecilnya imbalan (ganjaran) yang diterima itu disesuaikan dengan berat ringannya penderitaan yang di tanggungnya.
4. Dengan mengucapkan istirjaa' boleh menimbulkan kesedaran serta penyerahan yang tulus ikhlas kepada Allah hingga mendatangkan berkat, rahmat dan hidayah (petunjuk) Allah.