Saturday, December 23, 2006

The 3 Amigos

Once in a land not very far from where I'm writing, there lived 3 brothers under one roof. Fate has it that each brother took different course in life leading them to where they are now. We shan't be bothered about the course they took for that was the past as this posting is solely for the benefit of the eldest of the 3.

Of the 3, the eldest grew to be the Prince Charming. With oriental looks, he had bevies of beauts clamouring for a piece of him throughout his life...till he got hitched. He also happened to be the most trendiest and creative of the lot. He made his name as a Creatice Director in the advertising industry, and is now into landscaping and interior designs.

The second brother is the brains. This does not mean to say he's not good looking though. He too had his share of 'excitement'. But unlike the eldest, the second brother has a norther Indian or Bangladeshi looks...comparande?

Now, the third brother...suffice for me to say, he's quite like Don Quixote; an ultra-Javanese lookalike Don Quixote.<- that's a full stop! :) Anyway, when they're riding together, no stranger would believe they're siblings. Hence my reason for naming them the 3 Amigos. Anyway, like I mention much earlier, this posting is specificaly for Emi, the eldest of the 3. He seeked my assistance to advertise his landscaping and interior design business. If you're interested, please visit http://www.rimbunseni.com.my/ I've tried to cut and paste two of the pictures of Emi's designs from his website. If they turn out, well and good; if they do not, you may just have to visit the link.


it'sallaboutideas


Cherio! :)

Musibah Membawa Berkat

Ok, got this from my elder brother and thought I'd put it here for the benefit of anyone who haps upon my blog. Honestly, it is from him...much unlike a previous posting. Ooops! :) Only thing, I don't think the Arabic script would turn out right.



MUSIBAH MEMBAWA BERKAT

TERJEMAHAN :

Dari Abi Sa'id Al Khudry dan dari Abi Hurairah (mereka berkata), dari Nabi s.a.w. sabdanya : "Apa saja yang menimpa orang Islam seperti kepayahan, penderitaan, kekecewaan, dukacita, gangguan dan tekanan batin, hatta duri yang mengenainya, melainkan pastilah Allah menghapus dosa-dosa kesalahannya (dengan sebab-sebab hal tersebut)"

(Hadis Sahih Riwayat Imam Bukhari)

SYARAH AL HADIS :

Sabda Nabi s.a.w. dalam hadis yang kita bahas ini dengan jelas menunjukkan bahawa seorang Islam akan dihapus dosa-dosanya atau kesalahannya disebabkan adanya musibah yang menimpanya, seperti payah, penderitaan, kekecewaan, dukacita, gangguan, tekanan batin dan gangguan fikiran yang memberatkannya, hatta terkena duri sekali pun. Bahkan di dalam riwayat yang lain juga dari Imam Bukhari dikatakan :

"Terkena duri atau yang lebih kecil daripadanya".


Penderitaan yang dapar membawa berkat (kebaikan) bagi orang yang di timpa musibah itu ialah jika ia sabar (tabah) menerimanya dan tidak keluar daripada landasan Islam. lni sebagaimana yang digambarkan oleh Rasulullah s.a.w. :

Ertinya: Dari Shuhaib r.a. ia berkata: Telah bersabda Rasulullah s.a.w.: "Sungguh menakjubkan (keadaan) urusan orang mukmin, semua urusannya itu baik, dan hal ini tidak dimiliki oleh seorangpun selain orang mukmin. Apabila ia mendapat sesuatu yang menggembirakan maka ia bersyukur, maka hal itu baik baginya. Dan apabila sesuatu yang mudharat menimpanya lalu ia bersabar, maka hal itu juga baik baginya".

(Hadis Riwayat Imam Muslim)

BESAR KECILNYA GANJARAN :

Dikatakan sesuatu itu musibah jika hal itu berlaku atau terjadi dengan tidak disengaja. Apabila disengaja mencari-cari penderitaan maka ia bukan lagi dinamakan musibah. Dan sengaja mencari penderitaan itu bukan sikap muslim, kerana setiap muslim wajib menjaga semua yang berguna dan yang bermanfaat seperti akal, keturunan, rohani, jasmani, harta, dan yang paling utama sekali ia menjaga agamanya.

Dan dalam penjagaan dan kewaspadaan muslim itu, lalu datang musibah menimpanya. Maka timbullah di sini keadilan Allah terhadapnya iaitu dengan mengurniakan pahala baginya ataupun penghapusan dosa daripadanya. Dan kurnia tersebut, apakah dalam bentuk pahala ataupun penghapusan dosa itu diukur menurut berat ringannya musibah yang menimpa dan dirasakan oleh orang yang mengalaminya.


lni sebagaimana riwayat :

Ertinya: Dari Abdullah (Ibnu Mas'ud) r.a. (ia berkata): Aku mendatangi Nabi s.a.w. pada waktu baginda sakit dan baginda dalam keadaan menderita yang hebat. Dan aku berkata : Sesungguhnya tuan benar-benar terkena penderitaan yang hebat. Aku berkata (lagi): Sesungguhnya dalam hal itu tuan benar-benar telah mendapat dua ganjaran. Lalu bagindapun menjawab: "Sudah tentu, (dan) tidak ada seorang muslim pun yang ditimpakan padanya gangguan (sakit), melainkan pastilah Allah menggugurkan kesalahannya seperti halnya berguguran daun-daun (dari) pohon".

(Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Muslim)

CARA MENIMBULKAN SIFAT SABAR :

Di antara cara untuk menimbulkan sifat sabar ialah dengan mengucapkan kalimah istirjaa' iaitu kalimah :

Ertinya: "Sesungguhnya kami adalah milik Allah, dan sesungguhnya hanya kepada-Nya-lah kami akan kembali"

Kalimah istirjaa' ini hendaklah diucapkan dengan sepenuh hati sehingga maknanya benar-benar meresap dan menggugah kesedaran dan selanjutnya akan menimbulkan kesabaran yang mendalam dan tulus ikhlas kepada Allah S.WT. lstirjaa' adalah pernyataan kembali kepada Allah. Kalau seseorang menyedari bahawa dirinya adalah milik Allah, apalagi terhadap apa yang dimilikinya, seperti : suaminya atau isterinya, anak-anaknya, ibu bapanya, keluarganya, harta bendanya dan lain-lain. Pokoknya semuanya adalah milik Allah S.W.T.

Dan dengan meresapkan pengertian yang dikandung oleh istirjaa', maka akan timbullah kesedaran bahawa apa saja yang dia miliki selama ini sebenarnya secara hakikatnya bukanlah miliknya, bahkan dirinya sendiri pun bukan miliknya. Selanjutnya dengan istirjaa' bukan saja menimbulkan kesabaran malahan lebih dari itu ia akan memperoleh berkat, rahmat dan hidayah Allah S.W.T. lni sebagaimana firman Allah S.W.T. :

"Dan sungguh akan Kami berikan cubaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar (155) (iaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan: "Innaa Lillaahi Wa Innaa Ilaihi Raaji'uun". (156) Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk". (157)

(AI Baqarah 2: 155-157)

KESIMPULAN :

1. Musibah yang menimpa orang Islam itu boleh mendatangkan kebaikan untuknya iaitu mendapat pahala atau dihapuskan dosa-dosanya.

2. Musibah yang boleh membuahkan kebaikan bagi orang yang ditimpa itu ialah apabila musibah itu menimpanya tanpa disengaja dan ia menerimanya dengan sabar serta tidak terkeluar dari landasan yang telah ditetapkan oleh agama.

3. Besar kecilnya imbalan (ganjaran) yang diterima itu disesuaikan dengan berat ringannya penderitaan yang di tanggungnya.

4. Dengan mengucapkan istirjaa' boleh menimbulkan kesedaran serta penyerahan yang tulus ikhlas kepada Allah hingga mendatangkan berkat, rahmat dan hidayah (petunjuk) Allah.

Tuesday, December 19, 2006

Back Online!

Man...am I definitely glad to be able to go online again! Somehow, due to some technicalities, I was not able to go online for more than a month! Initially when it happened, I thought I would go nuts not being able to go online - I, was like an addict to it! So, I decided to take it easy and, alhamdulillah, I managed to remain sane over the matter. That's not to say I'm insane elsewhere but, one can never tell :)

Anyway, an organisation which I am a volunteer to, noticed my absence from the net and kindly lent their hand. So, here I am again. But, where's everyone else? Especially Kak Teh and Esah? Their blog have been dry as mine was.